Apa yang menjadi pertimbangan Anda para jurnalis dalam memilih apakah akan menggunakan visualisasi data statis atau interaktif dalam karya Anda? Apakah medium tempat Anda mempublikasikannya? Apakah tema cerita yang Anda angkat juga menjadi pertimbangan Anda?
Baik visualisasi data statis maupun interaktif banyak digunakan dalam karya-karya jurnalistik yang diunggah di situs web. Baik visualisasi data itu dijadikan subyek utama karya, maupun hanya diposisikan sebagai pelengkap karya.
Visualisasi data statis umumnya dipilih karena tampilannya yang spesifik dan ringkas dalam satu tampilan, sehingga mudah pula untuk diunduh atau disimpan. Di sisi lain, beberapa jurnalis memilih visualisasi data interaktif karena menarik engagement audiens, dapat memuat set data yang besar, kompleks, dan cocok untuk data yang harus diperbaharui secara berkala.
Kedua jenis visualisasi data ini juga bisa ditampilkan dalam bentuk infografik. Alberto Cairo, Knight Chair in Visual Journalism at the School of Communication, University of Miami, Amerika Serikat, menyebut infografik sebagai campuran dari grafik, peta, ilustrasi, dan teks (maupun audio) yang memberikan penjelasan dan konteks. Infografik bisa disuguhkan dalam bentuk statis maupun interaktif, dengan permainan warna dan desain hingga menarik secara visual.
Bentuk apapun yang Anda pilih, jurnalis tidak boleh lupa bahwa tujuan utama dari infografik dan visualisasi data baik statis maupun interaktif adalah untuk memberikan informasi kepada publik, bukan untuk menghibur maupun sebagai clickbait.
Sebenarnya, apa saja prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat infografik dan visualisasi data? Temukan jawabannya dalam Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022!
Mengundang Alberto Cairo yang juga sekaligus penulis buku The Truthful Art (2016) dan How Charts Lie (2019), DCJ-CI 2022 akan membantu Anda memahami dasar-dasar pembuatan visualisasi data pada 28 Juli 2022 mendatang!
Alberto Cairo akan berbicara tentang bagaimana menampilkan visualisasi data secara statis versus interaktif, tools yang bisa digunakan dalam visualisasi data, dan masih banyak lagi! Seminar ini juga cocok untuk Anda para mahasiswa jurnalistik yang ingin menambah wawasan tentang jurnalisme data dan visualisasi data, mengingat sedang naik daunnya bidang jurnalisme data yang diajarkan secara akademik.
Alberto Cairo akan hadir secara daring pada DCJ-CI 2022 hari kedua, Kamis, 28 Juli 2022, pukul 08.00 sampai 08.50 WIB.
Setelah mendengarkan paparan dari Alberto Cairo, siang harinya Anda dapat bergabung dengan Louis Lugas, graphic director dari Jurno.id, yang akan memandu sesi pelatihan secara daring pembuatan infografik dan visualisasi data interaktif. Peserta akan dikenalkan pada dasar-dasar pembuatan infografik dalam pemberitaan, penggunaan JavaScrit library D3.js untuk pembuatan visualisasi data interaktif, serta tools bermanfaat lainnya.
Louis Lugas akan mengisi sesi pelatihan DCJ-CI 2022 secara daring pada hari kedua, Kamis, 28 Juli 2022, pukul 13.00 sampai 14.20 WIB.
Tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda di sini dan jangan lewatkan kesempatan mengenal hingga praktik langsung pembuatan visualisasi data statis maupun interaktif bersama Alberto Cairo dan Louis Lugas hanya di DCJ-CI 2022!
Sumber: The Truthful Art/Alberto Cairo, BoostLabs
—
DCJ-CI 2022 adalah konferensi hybrid pertama jurnalisme data dan komputasi di Indonesia dan akan diselenggarakan pada 27 sampai 30 Juli 2022. Selama empat hari, DCJ-CI 2022 mengundang puluhan ahli dan praktisi di bidang jurnalisme data dan komputasi dalam diskusi interaktif, seminar, hingga pelatihan. Jadwal lengkap konferensi dapat dilihat di sini.