Apakah Anda suka membaca data grafik? Ada puluhan bentuk visualisasi data sekarang ini, sehingga penting untuk mengenal dasar-dasar penggunaan grafik untuk lebih memahami setiap kekuatan tiap visualisasi. Sebagai pembaca, perlu juga untuk memahami berbagai jenis grafik sehingga Anda bisa menyerap informasi yang dimuat dengan lebih baik.
Beberapa bentuk-bentuk dasar grafik yang umum digunakan:
- Grafik Batang/Bar Chart

Grafik batang merupakan salah satu dari dua grafik paling dasar, dikenal juga sebagai bar chart. Grafik batang sangat cocok digunakan untuk membandingkan data yang memiliki nominal berbeda. Semakin tinggi atau panjang batang, semakin besar nominal data tersebut. Dengan catatan, menurut jurnalis sekaligus penulis buku ‘How Charts Lie’, Alberto Cairo, grafik batang yang melebihi 10 batang tidak akan efektif.
Ada empat jenis grafik batang, yaitu horizontal bar chart, verticle bar chart (column chart), group bar chart, dan stacked bar chart. Group bar chart atau disebut juga multi-set bar chart. Grafik batang digunakan untuk membandingkan tidak hanya data dalam satu kategori, tetapi juga tiap data antar kategori yang berbeda. Sedangkan, stacked bar chart tidak meletakkan batangnya bersebelahan seperti group bar chart, melainkan menumpuk data dalam satu batang yang berada dalam kategori yang sama. Stacked bar chart biasanya digunakan untuk melihat, mana sub-kategori yang menyumbang porsi paling banyak dalam satu kategori.
Beberapa turunan grafik dari grafik batang ini, di antaranya seperti Histogram dan Population Pyramid.
- Grafik Garis/Line Chart

Bersama dengan grafik batang, grafik garis juga adalah grafik yang paling dasar untuk digunakan, dan dikenal pula sebagai line chart. Grafik garis sangat cocok untuk menggambarkan tren data yang berkelanjutan dalam interval waktu. Grafik garis yang arahnya menurun mengindikasikan penurunan nominal dari waktu ke waktu, begitu juga sebaliknya.
Satu garis dalam grafik garis menggambarkan tren data dalam satu kategori. Ketika ada kategori lain, garis dapat di tambah sehingga sekaligus bisa membandingkan tren antar kategori. Idealnya, dalam satu grafik tidak lebih dalam satu garis agar lebih mudah dicerna audiens.
Beberapa turunan grafik dari grafik garis ini seperti Slope Chart dan Area Chart.
- Pemetaan/Mapping

Visualisasi data lainnya yang juga sering digunakan dalam dunia jurnalistik adalah map atau peta. Variabel yang ditampilkan dalam perbandingan geografis ini biasanya berhubungan dengan perubahan waktu dan jumlah. Pemetaan sangat membantu jika ingin membandingkan data satu daerah dengan daerah lain.
Ada beberapa jenis visualisasi peta sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan masing-masing. Namun pada umumnya, bentuk pemetaan yang paling banyak digunakan adalah heat map/chloropleth map dan point map. Heat map kerap digunakan untuk menunjukkan intensitas data suatu wilayah yang digambarkan lewat intensitas warna. Sementara, point map cenderung digunakan untuk melihat titik-titik sebaran data di berbagai wilayah.
- Scatter Plot

Scatter plot merupakan tipe visualisasi data yang menunjukkan ada tidaknya hubungan atau korelasi antara dua variabel, yang mana variabel satu ditampilkan lewat sumbu X dan variabel kedua ditampilkan lewat sumbu Y. Setiap data diletakkan dalam perpotongan variabel X dan Y. Ketika hasilnya menunjukkan pola pola yang teratur, maka bisa disimpulkan kedua variabel memiliki korelasi.
Jika memiliki variabel ketiga, scatter plot bisa mengubah ukuran titik data di dalamnya menyesuaikan dengan nilai variabel ketiga tersebut. Dan jika dalam satu scatter plot memiliki jenis data yang beragam, titik dapat divisualisasikan dengan warna yang berbeda-beda, sesuai dengan representasi jenis data tersebut. Anda mungkin lebih mengenal variasi ini sebagai Bubble Chart.
Selain Bubble Chart, turunan lain dari scatter plot juga termasuk Strip Plot.
- Grafik Lingkaran/Pie Chart

Grafik lingkaran dinilai efektif dalam memberi gambaran komposisi dan proporsi tiap data dalam satu kategori. Semakin lebar potongan lingkaran, semakin besar porsi kontribusi dari data tersebut dalam keseluruhan kategori. Grafik ini sangat sering digunakan dalam menggambarkan hasil polling atau survey, untuk melihat proporsi jawaban peserta paling banyak.
Namun, grafik lingkaran jarang disarankan digunakan oleh para pakar karena grafik ini seringkali menyesatkan dan tidak akurat.
Turunan dari grafik lingkaran ini termasuk Donut Chart. Ada pula yang digadang-gadang menjadi opsi yang lebih baik untuk digunakan daripada grafik lingkaran, yaitu Treemap. Treemap berbentuk persegi dengan konsep yang mirip dengan grafik lingkaran, di mana ukuran persegi bergantung pada kontribusi data terhadap keseluruhan kategori. Beberapa keunggulan Treemap adalah adanya sub-kategori dan secara visual lebih mudah dicerna audiens.
Pada akhirnya, pikirkan tentang pesan yang ingin Anda tegaskan lewat grafik. Apakah Anda ingin membuat grafik untuk membandingkan tiap data dan melihat perubahan? Apakah Anda membuat grafik untuk melihat keterhubungan? Atau apakah Anda membuat grafik untuk melihat pola atau tren?
Selamat berkarya!
Sumber: Towards Data Science, The Truthful Art/Alberto Cairo, How Charts Lie/Alberto Cairo, The Data Journalism Handbook 1